Menurut Sumarmo bahwa kegiatan yang tergolong pada komunikasi matematik diantaranya adalah:
1)
Menyatakan
situasi, gambar, diagram atau benda nyata kedalam bahasa, simbol, ide atau
model matematik
2)
Menjelaskan
ide, situasi dan relasi matematika secara lisan maupun tulisan
3)
Mendengarkan,
berdiskusi dan menulis tentang matematika
4)
Membaca
dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis
NCTM menyatakan bahwa aspek komunikasi matematis
dapat dilihat dari:[2]
1)
Kemampuan
mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan dan
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual
2)
Kemampuan
memahami, menginterpretasikan dan
mengevaluasi ide-ide matematis
baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya
3)
Kemampuan dalam
menggunakan istilah-istilah,
notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk
menyajikan ide-ide serta
menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi
Rahman
menyatakan kemampuan yang tergolong pada komunikasi matematika di antaranya
adalah:[3]
1)
Menyatakan
suatu situasi, gambar, diagram atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, idea
atau model matematik
2)
Menjelaskan
idea, situasi dan relasi matematika secara lisan atau tulisan
3)
Mendengarkan,
berdiskusi dan menulis tentang matematika
4)
Membaca
dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis
5)
Membuat
konjetur, menyusun argument, merumuskan
definisi dan generalisasi
6)
Mengungkapkan
kembali suatu uraian atau paragrap matematika dalam bahasa sendiri
[1]http://dc373.4shared.com/download/ourBAi09/BERFIKIR-DAN-DISPOSISI-MATEMAT.pdf?tsid=20111029-005118-629ff12d.oktober2011. Diunduh tanggal
02 Maret 2013, jam 10.00
[2]NCTM. 1989. Op. Cit.,hal. 214
[3]Rahman Nata
Wijaya. 2008. Rujukan Filsafat, Teori dan
Praktis Ilmu Pendidikan. Bandung: UPI Press, hal. 684
kunjungi juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar